Fakta Kalender Masehi yang Jarang Diketahui

Kalender Masehi adalah sistem penanggalan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia saat ini, hampir setiap kegiatan modern mulai dari jadwal kerja, hari libur, hingga peluncuran proyek besar semuanya mengacu pada kalender ini. Tapi tahukah kamu? Di balik sederet tanggal dan bulan yang kita lihat setiap hari, tersimpan sejarah panjang dan menarik dari kalender Masehi.

  1. Berawal dari Kekaisaran Romawi
    Sebelum kalender Masehi terbentuk, bangsa Romawi kuno sudah memiliki sistem penanggalan sendiri. Kalender tersebut kemudian diperbaiki oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM, dan dikenal sebagai kalender Julian. Kalender ini memiliki 365 hari dengan tambahan satu hari setiap empat tahun sekali (tahun kabisat), agar tetap sejalan dengan perputaran bumi mengelilingi matahari.
  2.  
  3. Nama-Nama Bulan Punya Arti dan Asal
    Nama-nama bulan dalam kalender Masehi ternyata diambil dari berbagai sumber mitologi dan tokoh sejarah Romawi:
    • Januari berasal dari Janus, dewa gerbang dan awal mula.
    • Maret (March) berasal dari Mars, dewa perang.
    • Juli (July) dan Agustus (August) berasal dari nama dua kaisar terkenal: Julius Caesar dan Kaisar Augustus.
    Artinya, setiap bulan sebenarnya menyimpan jejak budaya Romawi kuno yang masih kita gunakan hingga hari ini.
  4. Diperbaiki oleh Paus Gregorius XIII
    Seiring waktu, kalender Julian mengalami kesalahan kecil dalam perhitungan waktu sekitar 11 menit setiap tahunnya. Kesalahan itu tampak sepele, tetapi selama berabad-abad menyebabkan ketidaksesuaian antara tanggal dan musim.
    Untuk memperbaikinya, Paus Gregorius XIII melakukan reformasi besar pada tahun 1582. Sistem baru inilah yang dikenal sebagai kalender Gregorian atau kalender Masehi modern yang kita gunakan sekarang.
  5. Tidak Semua Negara Langsung Menggunakannya
    Meski dibuat pada abad ke-16, kalender Gregorian tidak langsung digunakan di seluruh dunia.
    Negara-negara Katolik seperti Spanyol, Italia, dan Portugal mengadopsinya lebih dulu, sementara beberapa negara lain baru mengikutinya jauh kemudian. Contohnya, Rusia baru menggunakan kalender Masehi pada tahun 1918, setelah terjadinya Revolusi Bolshevik.
  6. Tahun Masehi Berdasarkan Kelahiran Yesus Kristus
    Sistem perhitungan tahun pada kalender Masehi dimulai dari tahun kelahiran Yesus Kristus.
    Waktu sebelum itu disebut Sebelum Masehi (SM) atau Before Christ (BC), dan setelahnya disebut Masehi (M) atau Anno Domini (AD), yang berarti “tahun Tuhan kita”.
  7. Kalender yang Dipakai di Seluruh Dunia
    Kini, kalender Masehi menjadi standar internasional untuk komunikasi, bisnis, sains, hingga kehidupan sehari-hari. Meski beberapa negara dan budaya memiliki kalender sendiri (seperti Hijriah, Jawa, atau Imlek), kalender Masehi tetap digunakan sebagai sistem waktu global yang menyatukan dunia modern.
    Kalender Masehi bukan sekadar deretan angka dan tanggal. Ia adalah hasil perjalanan panjang peradaban manusia dalam memahami waktu. Mulai dari Romawi kuno, diperbaiki oleh Paus Gregorius XIII, hingga akhirnya menjadi patokan seluruh dunia kalender ini menunjukkan bagaimana manusia terus beradaptasi demi ketepatan dan keteraturan hidup.